skip to main |
skip to sidebar
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sebagaimana sudah menjadi semacam tradisi di setiap Perayaan Hari Besar Islam baik Idul Fitri maupun Idul Adha yaitu adanya kegiatan kupatan. Tak terkecuali di lebaran haji 1433 Hijriyah tahun ini.
Kegiatan kupatan untuk Idul Adha tahun ini terkesan tidak direncanakan, pasalnya hasil keputusan rapat pada Ahad, 07 Oktober 2012 mengamanatkan bahwa kegiatan malam Idul Adha 1433 Hijriyah akan dilaksanakan pengajian tanpa melaksanakan kupatan. Seiring dinamika dan usulan yang berkembang dikalangan Remaja Islam dan pertimbangan lain, akhirnya kegiatan kupatan tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan kupatan sendiri, Selasa dan Rabu, 23 dan 24 Oktober 2012 bakda Shalat Isya berjamaah dilaksanakan pembuatan wadah kupat. ”Hari ini, Kamis, 25 Oktober 2012 dilaksanakan pembuatan kupat dan goreng tempe,” kata Mitta, salah satu Remaja Islam Masjid.
Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan Shalat Idul Adha, beberapa kewajiban yang menjadi tanggung jawab Remaja Islam Masjid diantaranya mempersiapkan kotak infak. ”Adapun untuk alat komunikasi dan megaphone untuk pengaturan shof sudah dipersiapkan paling lambat Kamis, 25 Oktober 2012 (siang ini, admin),” kata Iman, mantan sekretaris Remaja Islam era 90an itu.
Disisi lain untuk pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, juga telah dilaksanakan persiapan diantaranya pembuatan tenda disebelah utara masjid. Semoga rangkaian kegiatan yang telah disusun berjalan dengan lancar. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kurbanan1432 Hijriyah
Selengkapnya → Ketupat Di Lebaran Haji 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Suriah memang memainkan peran tiada tandingannya dalam sejarah manusia. Suriah merupakan gerbang sejarah dan salah satu tempat lahirnya peradaban. Berjuluk Gateway to History atau pintu gerbang sejarah.
Begitulah julukan yang diberikan masyarakat dunia atas Suriah. Julukan lain adalah Craddle of Civilization, tempat lahirnya peradaban. Jika ditelusuri ke belakang, maka kemajuan peradaban zaman modern sekarang berasal dari perkembangan bangsa-bangsa di wilayah Suriah Kuno, yang mebentang dari pegunungan Taurus (Turki) hingga Sinai (dekat Mesir) dan dari Mediterania hingga ke daerah Sungai Eufrat (di Irak).
Di Suriah, manusia mulai mengembangkan pertanian dan pengetahuan tentang metalurgi dan alfabet pertama. Di Suriah pula tempat berkembangnya agama-agama, filosofi, perdagangan, bahasa, sistem pembangunan kota dan hubungan diplomatik dan budaya.
Dalam sejarah Islam, wilayah Suriah sekarang termasuk dalam negeri Syam, bersama Palestina, Libenon, Yordania. Negeri Syam dikenal sebagai negerinya pada Nabi. Dimana Allah menurunkan pria-pria pilihan dari kalangan manusia untuk menjadi pembimmbing bagi manusia lainnya agar senantiasa menyembah dan mentauhidkan-Nya.
Kota-kota Suriah, seperti Damaskus, Homs, dan Hama, yang belakangan sering disebut dalam konflik bersenjata antara rezim Presiden Bashar Al Assad dan pasukan oposisi, merupakan kota kuno yang selalu dihuni manusia.
Kota-kota itu tidak pernah mati hingga kini dan sampai akhir zaman, sebagaimana diyakini di Suriah itulah nantinya Al Mahdi akan muncul. Wilayah Suriah merupakan daerah yang subur dan posisinya strategis, karena menjadi jembatan menuju negeri-negeri lain yang berada di delapan penjuru mata angin. Maka tak heran, jika sejak dulu hingga kini, Suriah kerap disebut dalam catatan pertarungan antar bangsa di dunia.
Demikianlah, sejarah negeri pada nabi itu, yang selalu hadir dalam episode peradaban manusia, maka tidak aneh jika kemudian sejawawan Andre Parrot berkata, ”Setiap manusia yang berbudaya merupakan bangsa dari dua bangsa, yaitu bangsanya sendiri dan suriah. Allohu A’lam. *[adm]
Referensi : Hidayatullah
Selengkapnya → Suriah : Gerbang Sejarah Dan Tempat Lahirnya Peradaban
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambung postingan tentang Budidaya Lele Sangkuriang – Sejarah, berikut ini akan dipaparkan tentang pelaksanaan budidaya lele sangkuriang. Selamat menyimak.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan ele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi hal-hal sebagai berikut.
Persiapan Kolam Tanah (Tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor). Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan). Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah.
Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2, urea 15 gram/m2, SP3 10 gram/m2, NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring, kemudian dilakukan pengisian air kolam. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
Persiapan Kolam TembokPersiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat permanen.
Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas.
Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam.
Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
Pemberian PakanSelain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan uensinya 3-4 kali setiap hari.
Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet. *[adm]
Referensi : Mino Mitro
Selengkapnya → Budidaya Lele Sangkuriang – Pelaksanaan Budidaya
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Guna mendukung pelaksanaan Idul Adha 1433 Hijriyah Ahad, 07 Oktober 2012, Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan adakan rapat persiapan di serambi Masjid Al Hikmah bakda Shalat Isya.
Kegiatan rapat diikuti oleh 12 orang Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan dengan agenda persiapan malam Idul Adha 1433 Hijriyah sampai dengan pelaksanaan penyembelihan hewan yang Insya Allah akan jatuh pada hari Jumat, 26 Oktober 2012.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Remaja Islam Masjid, Andi Yahya menelorkan beberapa keputusan diantaranya, malam takbiran sedianya akan diisi dengan pengajian. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana setiap malam Idul Adha selalu dilaksanakan kegiatan kupatan, untuk tahun ini kegiatan kupatan ditiadakan dengan pertimbangan bahwa banyak anggota Remaja Islam Masjid yang tetap melaksanakan pembelajaran/sekolah.
Sementara itu kegiatan lain yang harus dilaksanakan pada hari H penyembelihan hewan kurban adalah membantu Takmir Masjid dalam hal teknis diantaranya membantu administrasi dan pengedaran kartu pengambilan daging hewan kurban. *[adm]
Referensi : Idul Adha 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Remaja Islam Sambut Idul Adha 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Dalam rangka terus memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, Ahad, 30 September 2012, jamaah Masjid Al Hikmah Toyan melaksanakan Gotong Royong pembenahan infrastruktur jalan utara masjid.
”Kegiatan yang telah direncanakan jauh hari, juga dilaksanakan dalam rangka persiapan penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban pada 1433 Hijriyah tahun ini”, kata Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan. Lebih lanjut, Slamet menambahkan, bahwa dana yang ada dialokasikan dari infak jamaah masjid.
Sementara itu, guna mendukung pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembuatan tempat untuk pengeletan kulit. Suwito, salah satu panitia penyembelihan hewan kurban menjelaskan, bahwa dengan banyaknya hewan kurban yang akan disembelih, membutuhkan tempat yang representatif agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan cepat.
Sampai dengan berita ini diturunkan, shohibul qurban yang telah mendaftar sejumlah 43 orang, dengan perincian 42 orang kurban lembu/sapi dan 1 orang berkurban kambing. Hal ini tentu menggembirakan, artinya kesadaran berkurban di kalangan jamaah Masjid Al Hikmah Toyan semakin tahun semakin baik. Semoga tahun-tahun mendatang peserta kurban akan semakin banyak, harap Suwito.
Kegiatan gotong royong sendiri, sudah menjadi tradisi didaerah Toyan dan sekitarnya, baik itu kegiatan yang sifatnya gotong royong dalam bidang kemasyarakatan maupun keagamaan. Tak kurang sejumlah 35 orang hadir dalam kesempatan tersebut.
Dalam kesempatan break, admin website sempat berbincang ringan dengan Ketua Takmir Masjid. Dikatakan bahwa kegiatan gotong royong tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari pembenahan fisik masjid. Harapannya infrastruktur jalan menuju masjid semua sudah baik guna mendukung kelancaran jamaah yang melaksanakan kegiatan dimasjid, baik jamaah 5 waktu, Taman Pendidikan Al Quran, maupun kegiatan Remaja Islam Masjid.
Gotong royong pembenahan infrastruktur jalan utara masjid diakhiri pada pukul 12 Siang menjelang Shalat Dhuhur. Diharapkan pada kesempatan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1433 Hijriyah ini jalan maupun tempat penyembelihan sudah dapat digunakan. *[adm]
Referensi : Adab Menyembelih Hewan | Larangan Memotong Kuku
Selengkapnya → Gotong Royong Pembenahan Infrastruktur Jalan Utara Masjid